Sabtu, 08 November 2014

From Batavia to Sunda Kelapa

Kota Tua adalah nama tempat yang cukup terkenal bagi pendatang (Baca:Penduduk Non-Jakarta) tapi saya lebih suka menyebutnya Batavia. Agenda hari pertama adalah mengunjungi tempat ini. Kami (saya, kakak perempuan saya dan teman saya dari solo) berangkat dari Bogor siang hari dengan menggunakan kereta Commuter line dengan tujuan Jakarta Kota. 

Setibanya di Terminal Jakarta Kota kami menyempatkan diri berphoto didalam stasiun. Melihat kesibukan (Baca: Orang berlalu lalang) seakan waktu tak pernah berhenti dan tak ada habisnya. pemandangan yang baru bagiku dan pastinya selalu menakjubkan. Tepat di depan stasiun kita bisa melihat bapak dengan ojek sepeda ontelnya berbaris rapi, sempat bertanya apakah zaman sekarang masih ada yang mau mengendarai ojek sepeda apalagi sepeda ontel yang terakhir kali saya lihat ketika saya belajar di taman kanan-kanak karena pada saat itu bapa' (Baca:Ayah) saya mempunyai sepeda ontel. Ternyata pertanyaan itu terjawab ketika mulai berasa di sekitar Museum fatahilla disana lebih banyak lagi sepeda ontel tapi sedikit berbeda dengan ontel yang berada di depan stasiun, sepeda ontel ini lebih berwarna, cantik dan menyediakan topi nona-nono zaman belanda dan specialnya lagi sepeda ini disewakan tanpa pengemudi sehingga bagi teman-teman yang pasangan muda mudi bisa menikmati keromantisan bersepa ontel dengan pasangannya :)

Sayang sekali belum lama kami berkeliling hujan telah mengguyur kota Jakarta, sebagai tips jika teman-teman start dari Bogor dan cuaca sudah mulai mendung maka sediakan payung agar agenda mengelilingi kota Tua tidak terhambat apalagi dimusim penghujan seperti bulan November. Meskipun disana banyak penyedia jasa payung (Baca: Ojek Payung) namun karena banyaknya pelanggan kita harus menunggu dan tempat berteduh sangat terbatas, bisa jadi seperti yang kami alami, kami harus basah kuyup dulu baru menemukan ojek payung dengan harga yang sangat murah Rp. 5000/ 1 payung. Tips berikutnya adalah tempat yang paling aman untuk berteduh adalah Mushollah yang berada di 2 tempat dan salah satunya yang tepat berada dibelakang Cafe Batavia.

Agenda perjalanan kami selanjutnya adalah pelabuhan Sunda Kelapa, kami sangat ingin menikmati  pemandangan laut dan kapal-kapal kayu juga besi yang berjejer rapi dibibir pelabuhan. Informasi yang kami dapatkan dari salah seorang bapak bahwa bisa di tempuh dengan berjalan kaki karena jaraknya lumayan dekat dan kami mengikuti instruksi bapak itu  namun setelah berjalan beberapa jauh kami memutuskan bertanya kepada bapak lagi dan kami mendapat informasi yang berbeda dari sebelumnya dan itu terjadi beberapa kali hingga kami berjalan sedah lumayan jauh meskipun pada akhirnya kami menemukan pelabuhan yang kami maksud. Untuk kasus seperti ini kami beri tips sebaiknya siapkan peta perjalanan kalian, searcing jarak dan waktu yang dibutuhkan serta transportasi dan biaya yang diperlukan. karena jangan gantungkan harapan hanya dengan bertanya meskipun petuah lama mengatakan "malu bertanya sesat dijalan" sepertinya petuah itu tidak tepat kita gunakan diibu kota karena bisa jadi petuah itu berbahaya. semakin banyak bertanya semakin tersesat. 

Meskipun kami sudah berada tepat didepan Gerbang Pos 1 untuk masuk kepelabuhan niat kamim terurungkan karena cuaca yang kurang mendukung dan pada akhirnya kami memutuskan untuk kembali ke statuiun Jakarta kota. informasi tambahan adalah argo dari pos 1 pelabuhan sunda kelapa ke museum Fatahilla tepat di depan statiun hanya Rp 10.500,-. Semoga tulisan ini bisa memberi sedikit informasi buat teema-teman yang akan ke Batavia/ Kota Tua :D/ Semoga bermanfaat.

saat pertama kali tiba di stasiun Jakarta Kota

Ojek Sepeda Ontel (tepat di depan stasiun)

Festival Budaya di depan Museum Fatahillah

Rental Sepeda Ontell



Depan Cafe Batavia di malam hari







Simpang tiga menuju Sunda Kelapa

1 komentar: