Jumat, 14 November 2014

Hokinya Bau Ketek dan itu Power Blank -_-#

Hari ini memang hari special selain karena hari ini adalah hari Jum'at tapi karena hari ini saya tiba di stasiun Jatinegara dalam keadaan mabuk dan harus membawa koper yang bisa jadi lebih berat dari pada berat badan ku.... tapi ceritaku bukan tentang itu, saya hanya ingin berbagi betapa mengerikannya naik kereta api dengan jumlah penumpang yang tak terbilang jika dihitung pakai jari. 

Sore ini saya dijemput kakak kedua ku yang sebut saja namanya kakak *penyya'/ pese'. Nah saat kami memutuskan naik kereta tujuan Manggarai dan transit menuju Bogor dengan konsekuensi bakal berdesak-desakan nantinya sudah tidak menjadi pertimbangan lagi dibanding harus naik jurusan Bogor tanpa transit tapi berputar mengelilingi Pasar senin ke Tanah Abang dan ke Bogor dan konsekuansi waktu 2 kali lipat lebih lama. 

Oh My Allah... Gag nyangka desakdesakan ala KRL (Kereta Rel Listrik) itu semengerikan ini, disini kamu bisa nemu jenis orang-orang yang ada didunia ini, mulai dari yang baik banget, baik aja, baik, perhatian, cuek, penyayang, lucu dan *makalasi. Sungguh saya tidak bisa menggambarkan dengan kata-kata karena saya membayangkannya saja bagai mimpi buruk. saat kondisi dimana disamping saya ada kakak saya, di depan ada Aa' yang baik, disampingnya ada Abahabah yang sok nasehatin, di belakang saya ada ibu-ibu dengan bobot badan lumayan berat, disamping ibu itu ada bapak yang makalasi. 

Saat itu pikiran pikiran aneh saya sudah mulai menjalar kemana-mana, ngebayangin kalau tiba-tiba ada teteh/ mbak yang pakai cadar naik digerbong ini kira-kira apa yang akan dia lakukan? tapi impossible kan. lalu pikiranku mulai makin aneh. saya berfikir betapa beruntungnya kalau kamu itu BAU KETEK, kamu bakal jadi orang paling beruntung saat berada di KRL dengan kondisi desakdesakan membabi buta kayak gini Kalau kamu perempuan yang *masebbung pasti kamu bakal terhindar dari desakkan para bapakbapak yang berbadan besar, belum lagi abangabang jail yang bisa saja mengambil kesempatan dalam kesempitan, Nah kalau kamu lakilaki yang masebbung tapi berbadan kecil kamu bakal selamat dari desakan kejam badan Abangabang yang kekar itu karena secara otomatis alarm hidung mereka tidak sanggup mengalahkan serangan BAU KETEK kamu yang dahsyat. 

Tadi saat desakdesakan saya merasa *fanny saya ada yang menyentuh, tanpa mencari tau saya sudah mengatur strategi, sedikit lagi tangan itu semakin merapat di fanny saya maka saya langsung menginjak kakinya, menyiku perutnya kemudian berbalik dan mendaratkan lutut saya diperutnya. Ohhh.... bahkan saya berfikir untuk menggunakan gaya andalan Kenshin tapi sebelum itu semua terealisasi saya memastikan itu tangan siapa dan ternyata oh ternyata itu tangan kakak saya -_-# Gubraaaak

Tapi tenang saja itu 3 stasiun sebelum kami sampai Stasiun Bogor ada seorang bapak yang sangat baik memberikan kursinya untuk saya dan kakak saya.... oh sungguh terharu, ternyata masih ada bapakbapak baik di KRL di era nafsinafsi ini. Dan seandainya kita masih diera kerajaan pasti Bapak itu sudah saya angkat jadi mentri Sosial itupun kalau saya saat itu anak raja tapi sebelum pikiranku semakin kacau saya cukupkan diri untuk terharu saja. Namun penderitaan itu belum berakhir karena  di stasiun ke 2 sebelum Stasiun Bogor naiklah serombongan anak alai meskipun laki-laki semua, mereka kemudian dengan nada normal berasa kereta api hanya ada mereka saja dan yang lain bagai Pohon yang berjejer indah disekeliling, mereka mulai bercrita tentang kegiatan mereka, hingga mereka berverita tentang elektronik, nah salah seorang anak tiba-tiba menjelaskan kepada temannya dengan penuh keyakinan betapa manfaat *Power Blank itu bagus banget (Dengan Logat Sunda)... hahahahahaha serempak dengan kerasnya suara teman-temannya tertawa, dia masih melanjutkan lagi dengan penjelasan yang sama dengan kata power blank juga sama. itu sungguh penderitaan karena sayapun ingin terbahak-bahak tapi tidak bisa karena saya masih darah bugis yang yang menjaga tatakrama *pujiale si... hehehehhe

Dan semua penderitaan ini berakhir saat tiba distasiun Bogor sebagaimana cerita ini berakhir, sebagai penutup saya mau ngasih pesan buat kamu yang gag mau  bersusah-susa di KRL dijam-jam pulang maka kamu bisa pakai senjata pamungkas ini "BAU KETEK", tapi buat kamu yang emang sudah BAU KETEK kamu jangan berkecil hati karena itu HOKI kamu namun jangan sampai Hoki itu kamu bawa saat wawancara penerimaan Pegawai/ karyawan.

Daftar Istilah:
Penyya'/ Pese' (Bahasa Bugis) : Pesek/ Tidak Mancung
Makalasi (Bugis-Kendari): tidak bisa dipercaya, menyalahgunakan amanat atau juga curang.
Masebbung (Bahasa bugis): BAU KETEK
Fanny (Bahasa Inggris): Pantat
Pujiale si (Bahasa Bugis): Memuji diri lagi



0 komentar:

Posting Komentar