Kamis, 06 November 2014

Fantasi on JEC Yogyakarta

JEC merupakan singkatan dari Jogyakarta Expo Centre bertempat didaerah Janti Jogyakarta. Saya tidak akan menjelaskan lebih banyak karena teman-teman bisa langsung mengunjungi web nya (jogjaexpocenter.com). Kali ini saya ingin berbagi cerita dengan teman-teman tentang kunjungan saya ke JEC pada hari Selasa tanggal 4 November 2014.

Untuk Rute
Saya star dari KOPMA UGM dengan menumpangi Trans 3A kemudian transit di shelter Trans depan Hotel Santika dan lanjut dengan Trans 1A langsung menuju JEC. Shelter JEC berada di seberang jalan sebelah kiri sehingga teman teman harus menyebrang ke arah kiri dimana Gedung JEC berada. 

JEC on the Spot
Tujuan saya ke JEC adalah untuk melihat Fantasi on Kyoto dimana semua tentang Jepang bakal kamu temui disana. Untuk itu saya harus membeli tiket masuknya dengan membayar Rp.20.000 di loket penjualan tiket yang berada tepat didepan ruangan pameran.




Sebelum masuk ke ruang pameran saya menyempatkan diri berphoto dengan beberapa patung tokoh film animasi jepang. Cukup menyenangkan namun sepertinya saya datang terlalu awal dimana pemandangan yang saya dapati adalah beberapa stand baru merapikan lapaknya. Ada banyak sekali yang bisa kita temui diantaranya lapak yang memamerkan dan juga menjual komik-komik Jepang mulai dari yang sudah lama (Baca: tak kita temui di toko buku bahkan toko komik sekalipun) sampai komik terbaru yang film nya pun belum selesai ditayangkan di televisi.

Semua hal menarik perhatianku, berada disana sebagai salah seorang yang sangat terpesona oleh Tokoh L di Death Note, namun tidak demikian, ada banyak sekali hal tentang Jepang *khususnya film yang terlewatkan olehku. 
Tidak hanya itu di Jogyakarta ini ada beberapa perkumpulan yang sangat tertarik dengan kebudayaan bahkan segala hal tentang Jepang dan mereka berdiri dengan berbagai nama dan tujuan serta orientasi yang sepertinya tidak akan saya ceritakan sekarang. 

Saya sangat tertarik dengan stand yang menyewakan Yukata yang lebih kita kenal dengan sebutan Kimono. Mereka menyewakan baju Jepang untuk perempuan dengan harga Rp. 10.000,- dan saya mencobanya. Dengan logat yang meniru logat saya Adik  Tasya yang juga mahasiswa UGM dengan murah hati membantu saya mengenakan Yukata yang telah saya sewa. Ada beberapa warna pilihan dan pada akhirnya pilihan ku jatuh pada Yukata yang berwarna hitam dengan corak kupu-kupunya. Bagian tersulit dari mengenakan yukata adalah selendang panjang yang dililitkan pada pagian perut penggunanya. Jika terlihat dari depan tidak begitu indah namun jika kita dilihat dari belakang maka penggunanya bisa memasangnya dalam berbagai model. Hmmm,,, sepertinya cita-cita saya selangkat telah terwujud meskipun masih ribuan langkah lagi tercapai. Bukannya untuk mencapai seribuh langkah harus dimulai dari langkah pertama? and I did it pals :)

Hmmm... Ok. The rest of my page is... atau bilang mami sisanya ini tulisan ku cuma photo-photo mi saja nah. Semua yang saya lihat dan saya photo sudah itumi isinya . Dan kalau teman-teman penasaran langsung mami datang nanti kalau ada lagi pamerannya. Ok mi.
Rider, Soul Badguy (Belakang), Indah Chan (depan), Shinpachi, Kyogyoku


Miria Kuriyama (Kyoku No Kanatu)
Kuroko, Tsumugi, Touka, Kaneki, Lolita







0 komentar:

Posting Komentar